Contoh Karangan Essay-Smile Is My Life

Smile is My Life

“Tersenyum” sebuah kata yang simple namun mengandung makna yang padat. Hidup berawal dari sebuah senyuman dan apabila seseorang melupakannya maka hidupnya akan berujung pada penyesalan. Bila dikaitkan senyuman mengandung sebuah arti dimana sisi kebaikan dan keburukan selalu mencoba menonjolkan kemampuannya. Fatal akibatnya bila sebuah senyuman hanya dijadikan sebuah ajang formalitas saja. Senyuman bisa juga diartikan sebagai ungkapan kebahagiaan, kesedihan, juga kegilaan.

Saking pentingnya, bagi remaja senyuman adalah perasaan yang terungkap dan tak lepas dari penaknya. Tetapi kadang semua orang melupakannya hanya karna ingin menonjolkan kelebihan yang lain. Padahal senyuman adalah hal pertama yang wajib dijadikan modal utama bagi kelangsungan hidup bermasyarakat. Rasulullah SAW saja selalu tersenyum. Namun bukan sampai tertawa terbahak-bahak. Beliau hanya tersenyum sampai pada menunjukan giginya saja.

“Senyumanmu di wajah saudaramu (seagama) adalah sedekah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1956, dishahihkan Asy-Syaikh Albanit dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi dan Ash-Shahihah no. 572).

Maksud hadits di atas, engkau menampakkan wajah cerah, berseri-seri dan penuh senyuman ketika bertemu saudaramu akan dibalas dengan pahala sebagaimana engkau diberi pahala karena mengeluarkan sedekah. (Tuhfatul Ahwadzi, kitab Al-Birr wash Shilah, bab Ma Ja`a fi Shana`i’ Al-Ma’ruf, ketika membahas hadits di atas). Dan ingatlah akan sebuah pepatah yang mengatakan “senum itu adalah ibadah”.

Menurut Prof. Ray Birdwhistell dari University of Pensylvania, Amerika Serikat, dalam bukunya "Kinesics and Context", senyum bahkan juga dilontarkan oleh bayi-bayi yang lahir buta, tuli, atau mengalami berbagai cacat lainnya. Bayi-bayi yang sulit untuk melihat atau mendengar orang tertawa, ternyata masih bisa tersenyum ketika mengomunikasikan sesuatu yang membuat mereka merasa senang. Entah mereka belajar dari mana.

Kalau seorang bayi saja masih dapat tersenyum, lalu mengapa anak remaja jaman sekarang sangat sulit sekali untuk tersenyum kepada semua orang. “Jangankan mengucapkan salam, memberikan senyumannya saja sayang”. Mungkin itu kata pertama yang dapat terlontarkan. Terkadang segala sesuatu yang kita anggap sepele dapat menjerumuskan kita pada lembah kesesatan. Maka jadilah pribadi diri yang sebenar-benarnya menurut syariat islam. Tak ada salahnya bukan menunjukan sebagian gigimu pada semua orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Perkembangan Moral

MAKALAH Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih

MAKALAH Konsep dan Fungsi Manusia Berkualitas