Proposal Penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual



PROPOSAL
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN FIQIH MATERI TATACARA PENGURUSAN JENAZAH KELAS V MI AR-RAHMAT

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai
mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen pengampu Udin Juhrodin, S.Pd.I., M.M.Pd. 





Disusun Oleh:
Nur Ratna Sari
NIM: 2015110033

Tarbiyah/PAI/V
STAI YAPATA AL-JAWAMI BANDUNG
Komp. Pesantren Al-Jawami, No. 87 Sindangsari, Cileunyi-Bandung 40622
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di dunia sebab hanya melalui proses pendidikan yang baik maka manusia akan mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya dengan melalui proses pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Allah subhanawata’ala berfirman “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-Alaq: 5)[1].
Pasal 1 UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu[2].
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhuk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman[3].
Dalam proses belajar mengajar disekolah khususnya dan lembaga-lembaga pendidikan umumnya terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam maupun belajar lainnya, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.
Salah satu dari beberapa metode tersebut adalah Metode Demonstrasi, Metode Demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.
Menurut A. Tabrani Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang diontohkan”[4].
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di MI Ar-Rahmat didapatkan asumsi bahwa Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini terlihat jarang sekali dipergunakan di dalam kelas, kebanyakan yang dipergunakan  hanyalah Metode Ceramah dan Tanya Jawab padahal dalam materi Fiqih ini cenderung kepada ubudiah yang baik tidaknya, benar salahnya hanya dapat dilihat pada tata cara yang dipandang benar menurut Syara’[5].
Metode Demonstrasi dan Media Audio Visual yang diterapkan sangat jarang ditemukan, padahal kedua metode ini sangat saling berkaitan karena dengan melihat tayangan siswa akan lebih mudah untuk mempraktikannya.
Dalam pembelajaran pengurusan jenazah yang diterapkan pada siswa kelas V MI Ar-Rahmat dilihat masih kurang memahami sehingga tidak dapat mempraktekannya dengan benar. Pembelajaran Fiqih khususnya tatacara pengurusan jenazah ini memerlukan metode dan media yang dapat memudahkan siswa dalam meningkatkan pemahaman, yakni mengerti dan dapat mengapikasikannya dengan benar.
Dari hasil nilai raport kelas sebelumnya, pada saat siswa duduk di kelas IV tingkat penguasaan materi  Pengurusan Jenazah masih rendah. Oleh karena itu di awal tahun pelajaran 2017/2018 peneliti mencoba mencari tahu  penyebab rendahnya hasil belajar tersebut. Siswa kelas V MI Ar-Rahmat  sebenarnya memiliki potensi. Dari seluruh siswa kelas V MI Ar-Rahmat masih ada sebagian siswa yang memperoleh nilai rendah sehingga menjadi renungan bagi penulis, bahwa salah satu penyebab rendahnya prestasi siswa adalah karena kegiatan pembelajaran guru kurang atau tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga memerlukan strategi pembelajaran yang kiranya dapat menciptakan keaktifan siswa dalam bentuk perorangan atau kelompok.
Berdasarkan uraian diatas sebagai gambaran problem dalam memperoleh efektifitas dan efesien pembelajaran materi PAI khususnya Fiqih maka peneliti mencoba mengangkat permasalahan Melalui Pendekatan Teoritis dan Empirik, maka peneliti formulasikan kedalam judul penelitian yaitu “Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Tata Cara Pengurusan Jenazah Kelas V MI Ar-Rahmat” dari sini diharapkan dapat menemukan pemecahan masalah sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

B.     Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang hendak dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimana penguasaan materi tatacara pengurusan jenazah sebelum dilakukan siklus?
2.      Bagaimana penguasaan materi tatacara pengurusan jenazah  menggunakan metode demonstrasi dengan media audio visual setiap siklus?
3.      Bagaimana peningkatan penguasaan materi tatacara pengurusan jenazah menggunakan metode demonstrasi dengan audio visual setelah selesai siklus?
4.      Bagaimana penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah?
5.      Apakah penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah?
                 
C.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk memahami bagaimana penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah.
2.      Untuk memahami apakah penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah.

D.    Kegunaan Penelitian
1.      Kegunaan secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang upaya peningkatkan pemahaman siswa kelas V MI Ar-Rahmat dan untuk menambahkan referensi, literature tentang strategi pembelajaran pada umumnya, khususnya strategi pembelajaran Fiqih.
2.      Kegunaan secara Praktis
a.       Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan, masukan bagi guru pendidikan Fiqih khususnya dalam menciptakan proses pembelajaran Tatacara Pengurusan Jenazah dan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memilih atau menyiapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
b.      Bagi Siswa, pelaksanaan penelitian ini akan dapat membuat siswa lebih berperan aktif dan lebih terampil dalam belajar serta dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya mengembangkan pengetahuan.
c.       Bagi Sekolah, sebagai bahan pemberian alternatif model strategi mengajar pada mata pelajaran Fiqih guna meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan pemahaman siswa.
d.      Bagi Peneliti, sebagai bahan kajian tentang pembelajaran Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual dan manfaatnya secara langsung didalam meningkatkan aktivitas siswa khususnya dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih.

E.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai aspek antara lain:
1.      Secara Teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi kurikulum untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dan mencapai target standar kelulusan.
2.      Secara Pragmatis, penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran kepada kepala Sekolah, guru-guru, dan lain-lain.

F.     Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian  tindakan kelas ini ada penelitian sebelumnya yang hampir sama dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, penelitian sebelumnya tersebut antara lain:
1.      Penelitian Jannatul Firdaus, Skripsi (2013) yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi melalui Media Audio Visual dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI Tentang Wudhu’ dan Tayammum di SMP Al-Azhar Jeru Turen Malang”.
Dalam penelitian diatas masih belum ada gambaran jelas sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran yang disampaikan dengan adanya Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual, lebih-lebih dalam masalah pembelajaran Fiqih yang memerlukan peraktek khususnya pada Tata Cara Pengurusan Jenazah. Itulah titik pembeda antara penelitian ini dan penelitian diatas.

G.    Kerangka Teori
1.      Metode Demonstrasi
Metode berasal dari kata “Methodos” yang secara etimologis, berasal dari bahasa latin. Secara etimologis kata Methodos berasal dari kata Metha yang artinya dilalui dan Hodos yang artinya jalan. Jadi Methodos artinya jalan yang dilalui. Secara umum,”metode artinya jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.
2.      Media Audio Visual
Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar[6]. Media Audio Visual merupakan media yang digunakan untuk menyapaikan pesan pembelajaran. Dalam media Audio Visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu Audio dan Visual.
3.      Peningkatan
Menurut Adi D, dalam kamus bahasanya istilah peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang bersusun dan peningkatan berarti kemajuan[7].
4.      Pemahaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggenerasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
5.      Pengertian Jenazah
Jenazah dalam istilah medis, literal, dan legal adalah tubuh yang sudah tidak bernyawa. Kata jenazah diambil dari bahasa Arab yang secara umum kata jenazah memiliki arti tubuh mayat yang tertutup.

H.    Hipotesis Tindakan
Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah: “Dugaan sementara yang mungkin benar atau salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-faktanya membenarkannya[8].
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam hal ini penulis menggunakan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah di kelas V MI Ar-Rahmat”.
Hipotesis ini berdasarkan dari keunggulan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual yang bisa membuat pembelajaran yang sebelumnya pasif menjadi aktif. Karena keunggulan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual yaitu guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan materi dengan baik, gerak fisik yang dominan dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan, untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi siswa, siswa dapat memperaktikan langsung dengan bimbingan guru sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah diberikan. Selain itu strategi ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

I.       Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada perubahan yang dibatasi yaitu dari metode dan media pembelajaran yang bersifat khusus yakni dengan menggunakan Metode Demonstrasi dan Media Audio Visual.
1.      Ruang Lingkup
Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah
Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah. Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
2.      Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, dan kemampuan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dalam mata pelajaran Fiqih hal materi peraktek pengurusan jenazah.

J.      Metode Penelitian
Metode yang diguanakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif Kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah classroom action research atau penelitian tindakan kelas. Menurut Sri Rahayu Pudjiastuti menyatakan bahwa “classroom action researh” atau Penelitian Tindakan Kelas adalah cara baru bagi guru untuk secara sistematik meneliti proses belajar mengajar mereka sendiri[9]. Pada prinsipnya Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan dan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan tersebut, adapun langkah-langkah atau tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini memiliki empat tahap yang mengikuti rumusan yang telah dirumuskan oleh Lewin Kemmis dan M Tanggar pada tahun 1992, yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refeksi).
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran kelasnya[10]. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara pendidikan dan peneliti dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi dengan Media Audio Visual.
2.      Sumber Data
Oleh karena lingkup penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif, maka teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive, dimana peneliti memakai berbagai pertimbanagan, yaitu berdasarkan konsep teori yang digunakan, serta keingintahuan dari pada penelitian tentang karakteristik pribadi dari objek yang diteliti.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
a.       Informan, yaitu objek dari penelitian atau siswa yang akan diteliti, adapun jumlah objek yang akan diteliti sebanyak 20 orang yaitu kelas V MI Ar-Rahmat, selanjutnya informan tersebut dibagi 2 siklus untuk membandingkan penelitian tersebut satu sama lainnya.
b.      Key informan, yaitu seseorang yang melakukan penelitian atau yang membantu dalam penelitian tersebut dalam hal ini yaitu guru sebanyak 2 (dua) orang guru yang membantu dalam penelitian ini, seorang guru memperaktekkan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual dan yang satunya lagi mengawasi siswa agar penelitian yang dilaksanakan di kelas V MI Ar-Rahmat dapat berhasil.
3.      Tehnik Penggalian Data
Untuk mengumpulkan data yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu untuk menunjang data tentang metode diskusi yang efektif digunakan perencanaan, pelaksanaan, tindakan refleksi dan hal itu dilakukan berulang-ulang sehingga mendapat nilai yang baik karena kebiasaannya.
a.       Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelaksanaan tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan scenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b.      Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c.       Observasi dan Interprestasi yaitu uraian tentang prosedur perekman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
d.      Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
4.      Teknik Analisa Data
Teknik analisis dan penafsiran data dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah yang direkomendasikan, sperti dikutip oleh Tellisyang mengatakan bahwa analisis data dilakukan dengan penelaahan, kategorisasi, melakukan tabulasi data dan atau mengkombinasikan bukti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Prosedur ini senada dengan prosedur yang direkomendasikan, bahwa proses analisis data dimulai dengan:
a.       Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dalam hal ini adalah dari hasil wawancara, kuesioner, maupun analisis dokumen.
b.      Setelah ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan apa yang dinamakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan kunci yang perlu dijaga agar tetap berada didalamnya.
c.       Langkah berikutnya adalah menyusunnya kedalam satuan-satuan untuk kemudian dikategorikan.
d.      Diakhiri dengan penafsiran data.
5.      Tehnik Kalibrasi Keabsahan Data
Menurut Winston, ”Studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat triangulasi”[11]. Triangulasi tersebut meliputi triangulasi data, penyelidikan, teori, dan metodologi. Oleh karenanya, pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi. Pemeriksaan keabsahan data lain, seperti yang direkomendasikan oleh Moleong, dilakukan dengan cara: 1) uraian rinci, 2) kecukupan referensial, dan 3) auditing[12].

K.    Sistematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi penelitian tindakan kelas ini, secara singkat dapat dilihat pada sistematika pembahasan dibawah ini, dimana dalam penelitian tindakan kelas (class action recearch) ini dibagi 5 (lima) bab antara lain:
BAB I: Pendahuluan
Yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, kerangka teori, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II: Kajian Pustaka
Yaitu tinjauan tentang penelitian tindakan kelas, metode demonstrasi, media audio visual, pemahaman siswa, dan tata cara pengurusan jenazah.
BAB III: Metode Penelitian
Yaitu dengan tinjauan tentang rencana tindakan, setting penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrument, teknik pengumpulan data, dan indikator kinerja.
BAB IV: Paparan Data dan Hasil Penelitian
Yaitu dengan tinjauan paparan data, hasil analisis penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II, dan rekapitulasi peningkatan metode pembelajaran dengan metode demonstrasi dan media audio visual.
BAB V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan akhir dari pembahasan berisi tentang kesimpulan dari pembahasan data-data yang telah dianalisis dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan.




DAFTAR PUSTAKA

Tim KBBI (1996). “Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia”. Makalah. Jakarta.
Bahri, Syaeful dan Aswan Zain, (2002). “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta: Rineka Cipta.
Adi D. (2001). “Kamus Bahasa Istilah”.
Arikunto dkk, Suharm (2007). “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pudjiastuti, Sri Rahayu (2006). “Metodologi Penelitian”. Jakarta: STKIP Pres.
Kunandar (2011). “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru”. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Winston, Tellis (2001). “Introduction to Case Studythe Qualitative Report”. Volume 3, ttp.
Moleong (tt). Op.cit,ttp.



[1] Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Al-Huda) 2005. Hal 598.
[2] UU RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Jakarta, 8 Juli 2013).
[3] Tim KBBI, Makalah Kongres Budaya dan Bahasa Indonesia, (Jakarta: 1996), hal 14.
[4] http://susiofy.wordpress.com/2011/02/18penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asi-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[5] Siti Aisyah dan teman-teman murid kelas XI-A, wawancara, (18, 6, 2017).
[6] Syeful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), ha 141.
[7] Menurut Adi D, kamus bahasa istilah, (2001).
[8] Suharm Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, PT. Bumi Aksara, (Jakarta: 2007), hal 2-3.
[9] Sri Rahayu Pudjiastuti, Metodologi Penelitian, (Jakarta: STKIP Press: 2006) hal 87.
[10] Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, PT Rajawali Pers, (Jakarta: 2011), hal 46.
[11] Tellis, Winston,: “Introducting to Case Study”, the Qualitative Report, Vol 3, (ttp, 2001), hal 2.
[12] Moleong, op.cit, (ttp,tt) hal 170-187.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Perkembangan Moral

MAKALAH Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih

MAKALAH Konsep dan Fungsi Manusia Berkualitas