Proposal Penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual
PROPOSAL
PENERAPAN
METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA PELAJARAN FIQIH MATERI TATACARA PENGURUSAN JENAZAH KELAS V MI AR-RAHMAT
Diajukan sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi nilai
mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas
Dosen pengampu
Udin Juhrodin, S.Pd.I., M.M.Pd.
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Nur
Ratna Sari
NIM:
2015110033
Tarbiyah/PAI/V
STAI
YAPATA AL-JAWAMI BANDUNG
Komp.
Pesantren Al-Jawami, No. 87 Sindangsari, Cileunyi-Bandung 40622
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan di dunia sebab hanya melalui proses pendidikan yang
baik maka manusia akan mampu meraih dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal
hidupnya dengan melalui proses pendidikan seseorang akan dapat mengetahui apa
yang tidak diketahuinya. Allah subhanawata’ala berfirman “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S.
Al-Alaq: 5)[1].
Pasal 1 UU No.
20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran adalah proses yang disengaja yang
menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan
kegiatan pada situasi tertentu[2].
Pembelajaran
adalah proses, cara menjadikan orang atau makhuk hidup belajar. Sedangkan
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman[3].
Dalam proses
belajar mengajar disekolah khususnya dan lembaga-lembaga pendidikan umumnya
terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam maupun belajar lainnya, sehingga tujuan pembelajaran
yang ditetapkan dapat tercapai.
Salah satu dari
beberapa metode tersebut adalah Metode
Demonstrasi, Metode Demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang
guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan
pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu.
Menurut A.
Tabrani Rusyan mengatakan bahwa “Metode Demonstrasi merupakan pertunjukan
tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan
tingkah laku yang diontohkan”[4].
Dari hasil
wawancara dan observasi yang telah dilakukan di MI Ar-Rahmat didapatkan asumsi
bahwa Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini terlihat jarang sekali
dipergunakan di dalam kelas, kebanyakan yang dipergunakan hanyalah Metode Ceramah dan Tanya Jawab padahal
dalam materi Fiqih ini cenderung kepada ubudiah yang baik tidaknya, benar
salahnya hanya dapat dilihat pada tata cara yang dipandang benar menurut Syara’[5].
Metode Demonstrasi
dan Media Audio Visual yang diterapkan sangat jarang ditemukan, padahal kedua
metode ini sangat saling berkaitan karena dengan melihat tayangan siswa akan
lebih mudah untuk mempraktikannya.
Dalam
pembelajaran pengurusan jenazah yang diterapkan pada siswa kelas V MI Ar-Rahmat
dilihat masih kurang memahami sehingga tidak dapat mempraktekannya dengan
benar. Pembelajaran Fiqih khususnya tatacara pengurusan jenazah ini memerlukan
metode dan media yang dapat memudahkan siswa dalam meningkatkan pemahaman,
yakni mengerti dan dapat mengapikasikannya dengan benar.
Dari
hasil nilai raport kelas sebelumnya, pada saat siswa duduk di kelas IV tingkat
penguasaan materi Pengurusan Jenazah masih rendah. Oleh karena itu di awal tahun pelajaran
2017/2018 peneliti mencoba mencari tahu penyebab rendahnya hasil belajar
tersebut. Siswa kelas V MI Ar-Rahmat sebenarnya memiliki potensi. Dari
seluruh siswa kelas V MI Ar-Rahmat masih ada sebagian siswa yang
memperoleh nilai rendah sehingga menjadi renungan bagi penulis, bahwa salah
satu penyebab rendahnya prestasi siswa adalah karena kegiatan pembelajaran guru
kurang atau tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga memerlukan strategi
pembelajaran yang kiranya dapat menciptakan keaktifan siswa dalam bentuk
perorangan atau kelompok.
Berdasarkan
uraian diatas sebagai gambaran problem dalam memperoleh efektifitas dan efesien
pembelajaran materi PAI khususnya Fiqih maka peneliti mencoba mengangkat
permasalahan Melalui Pendekatan Teoritis dan Empirik, maka peneliti
formulasikan kedalam judul penelitian yaitu “Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Media Audio Visual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Tata Cara
Pengurusan Jenazah Kelas V MI Ar-Rahmat” dari sini diharapkan dapat
menemukan pemecahan masalah sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
B.
Rumusan
Masalah
Bedasarkan latar
belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang hendak dikaji dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana
penguasaan materi tatacara pengurusan jenazah sebelum dilakukan siklus?
2. Bagaimana
penguasaan materi tatacara pengurusan jenazah menggunakan
metode demonstrasi
dengan media audio visual
setiap siklus?
3. Bagaimana peningkatan
penguasaan materi tatacara pengurusan jenazah menggunakan metode demonstrasi dengan audio visual setelah selesai siklus?
4. Bagaimana
penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini dalam meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah?
5. Apakah
penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara Pengurusan Jenazah?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
memahami bagaimana penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini
dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Tata Cara
Pengurusan Jenazah.
2. Untuk
memahami apakah penerapan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual ini
dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata mata pelajaran Fiqih materi Tata
Cara Pengurusan Jenazah.
D.
Kegunaan
Penelitian
1. Kegunaan
secara Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberi informasi tentang upaya peningkatkan pemahaman siswa
kelas V MI Ar-Rahmat dan untuk menambahkan referensi, literature tentang
strategi pembelajaran pada umumnya, khususnya strategi pembelajaran Fiqih.
2. Kegunaan
secara Praktis
a. Bagi
Guru, sebagai bahan pertimbangan, masukan bagi guru pendidikan Fiqih khususnya
dalam menciptakan proses pembelajaran Tatacara Pengurusan Jenazah dan dapat
dijadikan sebagai alternatif untuk memilih atau menyiapkan strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
b. Bagi
Siswa, pelaksanaan penelitian ini akan dapat membuat siswa lebih berperan aktif
dan lebih terampil dalam belajar serta dapat merangsang kemampuan berfikir
siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan sehingga dapat memperoleh
hasil sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya mengembangkan pengetahuan.
c. Bagi
Sekolah, sebagai bahan pemberian alternatif model strategi mengajar pada mata
pelajaran Fiqih guna meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan pemahaman
siswa.
d. Bagi
Peneliti, sebagai bahan kajian tentang pembelajaran Metode Demonstrasi dengan Media
Audio Visual dan manfaatnya secara langsung didalam meningkatkan aktivitas
siswa khususnya dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih.
E.
Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai aspek antara lain:
1. Secara
Teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi kurikulum
untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dan mencapai target standar
kelulusan.
2. Secara
Pragmatis, penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran kepada
kepala Sekolah, guru-guru, dan lain-lain.
F.
Penelitian
Terdahulu
Dalam
penelitian tindakan kelas ini ada
penelitian sebelumnya yang hampir sama dan dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan, penelitian sebelumnya tersebut antara lain:
1. Penelitian
Jannatul Firdaus, Skripsi (2013) yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi
melalui Media Audio Visual dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
siswa kelas VII pada mata pelajaran PAI Tentang Wudhu’ dan Tayammum di SMP
Al-Azhar Jeru Turen Malang”.
Dalam penelitian diatas masih belum
ada gambaran jelas sejauh mana peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran
yang disampaikan dengan adanya Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual,
lebih-lebih dalam masalah pembelajaran Fiqih yang memerlukan peraktek khususnya
pada Tata Cara Pengurusan Jenazah. Itulah titik pembeda antara penelitian ini
dan penelitian diatas.
G.
Kerangka
Teori
1. Metode
Demonstrasi
Metode berasal dari kata “Methodos” yang secara
etimologis, berasal dari bahasa latin. Secara etimologis kata Methodos berasal
dari kata Metha yang artinya dilalui dan Hodos yang artinya jalan. Jadi Methodos artinya jalan yang
dilalui. Secara umum,”metode artinya jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan.
2. Media
Audio Visual
Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi suara dan gambar[6].
Media Audio Visual merupakan media yang digunakan untuk menyapaikan pesan
pembelajaran. Dalam media Audio Visual terdapat dua unsur yang saling bersatu
yaitu Audio dan Visual.
3. Peningkatan
Menurut Adi D, dalam kamus bahasanya istilah
peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti lapis dari sesuatu
yang bersusun dan peningkatan berarti kemajuan[7].
4. Pemahaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemahaman
adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Suharsimi
menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang
mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas,
menyimpulkan, menggenerasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan
memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
5. Pengertian
Jenazah
Jenazah dalam istilah medis, literal, dan legal adalah tubuh yang
sudah tidak bernyawa. Kata jenazah diambil dari bahasa Arab yang secara umum kata
jenazah memiliki arti tubuh mayat yang tertutup.
H.
Hipotesis Tindakan
Menurut Sutrisno Hadi, Hipotesis adalah: “Dugaan sementara
yang mungkin benar atau salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan
diterima jika fakta-faktanya membenarkannya[8].
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam hal ini penulis
menggunakan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan Metode Demonstrasi dengan Media
Audio Visual dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fiqih materi
Tata Cara Pengurusan Jenazah di kelas V MI Ar-Rahmat”.
Hipotesis ini berdasarkan dari keunggulan Metode Demonstrasi
dengan Media Audio Visual yang bisa membuat pembelajaran yang sebelumnya pasif menjadi
aktif. Karena keunggulan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual yaitu
guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan materi dengan baik, gerak
fisik yang dominan dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan,
untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi siswa, siswa dapat memperaktikan
langsung dengan bimbingan guru sehingga siswa benar-benar memahami dan
mengingat pelajaran yang telah diberikan. Selain itu strategi ini memberi siswa
kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.
I.
Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada perubahan
yang dibatasi yaitu dari metode dan media pembelajaran yang bersifat khusus
yakni dengan menggunakan Metode Demonstrasi dan Media Audio Visual.
1. Ruang Lingkup
Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dibahas dalam
penelitian ini adalah:
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Memahami ketentuan hukum Islam
tentang pengurusan jenazah
|
Menjelaskan tatacara pengurusan
jenazah. Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
|
2. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga, dan
kemampuan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dalam mata
pelajaran Fiqih hal materi peraktek pengurusan jenazah.
J.
Metode Penelitian
Metode yang diguanakan dalam penelitian ini adalah Metode
Deskriptif Kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah classroom
action research atau penelitian tindakan kelas. Menurut Sri Rahayu
Pudjiastuti menyatakan bahwa “classroom
action researh” atau Penelitian Tindakan Kelas adalah cara baru bagi guru
untuk secara sistematik meneliti proses belajar mengajar mereka sendiri[9].
Pada prinsipnya Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mengatasi suatu
permasalahan dan dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan tersebut, adapun
langkah-langkah atau tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini memiliki
empat tahap yang mengikuti rumusan yang telah dirumuskan oleh Lewin Kemmis dan
M Tanggar pada tahun 1992, yaitu Planning
(Rencana), Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refeksi).
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu
kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang,
melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus
secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses pembelajaran kelasnya[10].
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara
kolaborasi antara pendidikan dan peneliti dalam meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi dengan Media Audio Visual.
2. Sumber Data
Oleh karena lingkup penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif,
maka teknik pengumpulan sampelnya menggunakan cara purposive, dimana peneliti
memakai berbagai pertimbanagan, yaitu berdasarkan konsep teori yang digunakan,
serta keingintahuan dari pada penelitian tentang karakteristik pribadi dari
objek yang diteliti.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Informan, yaitu objek dari
penelitian atau siswa yang akan diteliti, adapun jumlah objek yang akan
diteliti sebanyak 20 orang yaitu kelas V MI Ar-Rahmat, selanjutnya informan
tersebut dibagi 2 siklus untuk membandingkan penelitian tersebut satu sama
lainnya.
b. Key informan, yaitu seseorang yang
melakukan penelitian atau yang membantu dalam penelitian tersebut dalam hal ini
yaitu guru sebanyak 2 (dua) orang guru yang membantu dalam penelitian ini,
seorang guru memperaktekkan Metode Demonstrasi dengan Media Audio Visual dan
yang satunya lagi mengawasi siswa agar penelitian yang dilaksanakan di kelas V
MI Ar-Rahmat dapat berhasil.
3. Tehnik Penggalian Data
Untuk mengumpulkan data yang akurat dalam penelitian ini,
penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu untuk menunjang data tentang metode
diskusi yang efektif digunakan perencanaan, pelaksanaan, tindakan refleksi dan
hal itu dilakukan berulang-ulang sehingga mendapat nilai yang baik karena
kebiasaannya.
a. Perencanaan, yaitu persiapan yang
dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry
behavior. Pelaksanaan tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan
scenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan
lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Implementasi Tindakan yaitu
deskripsi tindakan yang akan digelar. Scenario kerja tindakan perbaikan dan
prosedur tindakan yang akan diterapkan.
c. Observasi dan Interprestasi yaitu
uraian tentang prosedur perekman dan penafsiran data mengenai proses dan produk
dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
d. Analisis dan Refleksi yaitu uraian
tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan
dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang
akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.
4. Teknik Analisa Data
Teknik analisis dan penafsiran data dalam penelitian ini
mengikuti langkah-langkah yang direkomendasikan, sperti dikutip oleh Tellisyang
mengatakan bahwa analisis data dilakukan dengan penelaahan, kategorisasi,
melakukan tabulasi data dan atau mengkombinasikan bukti untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Prosedur ini senada dengan prosedur yang
direkomendasikan, bahwa proses analisis data dimulai dengan:
a. Menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, dalam hal ini adalah dari hasil wawancara, kuesioner,
maupun analisis dokumen.
b. Setelah ditelaah maka langkah
selanjutnya adalah mengadakan apa yang dinamakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat rangkuman yang
inti, proses dan pernyataan-pernyataan kunci yang perlu dijaga agar tetap
berada didalamnya.
c. Langkah berikutnya adalah
menyusunnya kedalam satuan-satuan untuk kemudian dikategorikan.
d. Diakhiri dengan penafsiran data.
5. Tehnik Kalibrasi Keabsahan Data
Menurut Winston, ”Studi kasus merupakan strategi penelitian
yang bersifat triangulasi”[11].
Triangulasi tersebut meliputi triangulasi data, penyelidikan, teori, dan
metodologi. Oleh karenanya, pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara triangulasi. Pemeriksaan keabsahan data lain, seperti
yang direkomendasikan oleh Moleong, dilakukan dengan cara: 1) uraian rinci, 2)
kecukupan referensial, dan 3) auditing[12].
K.
Sistematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang
isi penelitian tindakan kelas ini, secara singkat dapat dilihat pada
sistematika pembahasan dibawah ini, dimana dalam penelitian tindakan kelas (class
action recearch) ini dibagi 5 (lima) bab antara lain:
BAB I: Pendahuluan
Yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, kerangka teori,
hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II: Kajian Pustaka
Yaitu tinjauan tentang penelitian tindakan kelas, metode
demonstrasi, media audio visual, pemahaman siswa, dan tata cara pengurusan
jenazah.
BAB III: Metode Penelitian
Yaitu dengan tinjauan tentang rencana tindakan, setting
penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrument, teknik pengumpulan data,
dan indikator kinerja.
BAB IV: Paparan Data dan Hasil
Penelitian
Yaitu dengan tinjauan paparan data, hasil analisis
penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II, dan rekapitulasi peningkatan
metode pembelajaran dengan metode demonstrasi dan media audio visual.
BAB V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan akhir dari pembahasan berisi tentang
kesimpulan dari pembahasan data-data yang telah dianalisis dan saran-saran
sebagai bahan pertimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim KBBI (1996). “Kongres Budaya dan
Bahasa Indonesia”. Makalah. Jakarta.
Bahri, Syaeful dan Aswan Zain,
(2002). “Strategi Belajar Mengajar”.
Jakarta: Rineka Cipta.
Adi D. (2001). “Kamus Bahasa Istilah”.
Arikunto dkk, Suharm (2007). “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Pudjiastuti, Sri Rahayu (2006). “Metodologi Penelitian”. Jakarta: STKIP
Pres.
Kunandar (2011). “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru”. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Winston, Tellis (2001). “Introduction to Case Studythe Qualitative
Report”. Volume 3, ttp.
Moleong (tt). Op.cit,ttp.
[1]
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan
Terjemahannya. (Jakarta: Al-Huda) 2005. Hal 598.
[2] UU RI
No. 20 tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional. (Jakarta, 8 Juli 2013).
[3] Tim
KBBI, Makalah Kongres Budaya dan Bahasa
Indonesia, (Jakarta: 1996), hal 14.
[4]
http://susiofy.wordpress.com/2011/02/18penerapan-metode-demonstrasi-dengan-media-benda-asi-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-ilmu-pengetahuan-alam-siswa-kelas-v-semester-i/
[5]
Siti Aisyah dan teman-teman murid kelas XI-A, wawancara, (18, 6, 2017).
[6] Syeful Bahri
dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), ha 141.
[7] Menurut
Adi D, kamus bahasa istilah, (2001).
[8] Suharm
Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas,
PT. Bumi Aksara, (Jakarta: 2007), hal 2-3.
[9] Sri
Rahayu Pudjiastuti, Metodologi Penelitian, (Jakarta: STKIP Press: 2006) hal 87.
[10]
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian
Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, PT Rajawali Pers,
(Jakarta: 2011), hal 46.
[11] Tellis,
Winston,: “Introducting to Case Study”,
the Qualitative Report, Vol 3, (ttp, 2001), hal 2.
[12]
Moleong, op.cit, (ttp,tt) hal
170-187.
Komentar
Posting Komentar