Teater Monolog-Its My Life

 

Namaku Citra, usiaku kini genap 22 tahun. Aku terlahir dari kalangan orang yang bisa dibilang tak pantas untuk masa depan. Aku dikenal sebagai sosok wanita yang tangguh. Hah tangguh? Tangguh seperti apa yang dimaksud! Aku hanya ingin memperjuangkan harga diri keluarga. Mungkin hanya segelincir saja yang mengerti.

Saat itu aku tengah berada dikandungan sang bunda. Tapi ayah! ia mencoba meniadakan diri ini seakan-akan tak ada gunanya mempunyai seorang anak! Gugurkan! Gugurkan! Dan gugurkan yang ada diotaknya. Tapi Tuhan berkehendak lain, hari pertama kelahiranku dihiasi dengan air mata, entah bahagia atau penderitaan yang ia rasakan. Yang jelas saat itu hidup begitu menyesakkan dada. Aku dibuang kejalanan, tanpa belas kasihan, tanpa kasih sayang, dan juga kehangatan. Tuhan! pandanglah aku, aku yang slama ini berjuang demi keluarga, tapi dulu akulah yang menjadi tong sampah keluarga.

Kedewasaanku kian memuncak, kucari keberadaan sang bunda. Lihatlah! Saat semua berbalik 180 derajat sang ayah tak lagi mengabaikan ku. Tapi bunda? Dimana kini ia berada? Oh tuhan jangan bilang kalau ia telah tiada! Sungguh tak sanggup ku luapkan air mata ini tuhan. Ayah! Ya kini ia merangkul ku, disaat penyesalan hanya kan menjadi sebuah kedok belaka. Teringat hati akan sebuah pepatah "Jadilah seperti anak panah" dimana ketika ia digunakan bersama busur, ia hanya mundur sedikit dan melesat jauh ke depan.

Saat menginjak usia 20 tahun, aku adalah seorang yang sangat dibutuhkan di masyarakat. Banyak hal ku jumpai akan arti pahitnya hidup. Orang kaya tak lagi memperdulikan harga diri, mempertontonkan lekuk tubuh, kecantikan, dan perangsang kaum hidung belang. Dimana letak hati mereka? Apakah mereka tak mendapatkan bangku sekolah? Apakah keluarganya tak mampu pula menyekolahkan mereka? Tak ada sedikitpun rasa syukur yang tercurah demi kebahagiaan".

Bangun kawan !!! Visi tanpa eksekusi bak halusinasi.

Hati kecil berkata "Dulu dibuang lalu dipungut". Hey hidup ini perih bukan? Kesalahan terbesar seseorang adalah orang yang tak mau hidup beralaskan kepedihan. this is my life, not your life! Belaian kasih sayangpun kini kudapatkan. Tak perlu penghayalan yang tinggi! Tak perlu dihujani dengan air mata lagi! Tak ada kata sesal dalam diri meski pernah kau cabut kebahagiaan ini ayah! Dengan bangga hati ku katakan kepadamu "Terimakasih karena telah mampu menjadi pemimpin yang bijaksana".

Pengalaman pahit ini kujadikan pengalaman hidup, motivasi jiwa, dan sebuah kenangan yang mampu membuatku bangkit atas keterpurukan sebagai pribadi yang muslimah.
Hijrah.
"the endless beautiful life when starting from zero"




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH Perkembangan Moral

MAKALAH Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih

MAKALAH Konsep dan Fungsi Manusia Berkualitas